Review Anime Ginji Harem |
Anime ini cuma bikin diabetes yang nonton. Yap itulah menurutku untuk anime Giji Harem, jujurly awalnya aku emang drop duluan melihat judul anime ini karena ada kata ‘’Haremnya’’ karena aku tripikal orang yang kurang suka dengan anime harem.
Tapi, di episode 1 nya, menurutku sangat diluar ekspetasiku, ku kira ia bakal menghadirkan beberapa cewek dan jadi harem seberti biasanya gitu.
Tebakan ku salah, ternyata di anime ini ia hanya diperankan satu cewek, tapi si cewek yang Bernama Rin bisa dengan mudahnya merubah karakternya kek kepribadian ganda gitu. Itulah yang menjadikan aku melanjutkan ke episode 2, 3, dan 4 nya, namun di episode selanjutnya aku merasa boring dan drop lagi. Kenapa?
Plot Cerita Monoton
Setiap episodenya hanya menampilkan kompilasi-komplasi lucu-lucuan terus tanpa ada pengambangan karakter keduanya dan bahkan aku merasa tiap episode serasa tidak ada kaitannya, ya ok, kita diperlihatkan kalau Rin sedari awal emg sudah cinta sama si mc, hanya saja flat banget, udah sampai pertengan episode aja masih belum ada progress antar keduanya gitu.
karater pria yakni Eiji pun juga sama sekali tidak ada progres perkembangannya, selama aku nonton sampai episode 7 pun yang dia lakukan hanya menjadikan Rin sebagai mainanan, diamana Eiji terus menerus meminta Rin melakukan merubah karakternya sesuai fantasinya Eiji.
Bahkan menuruku Eiji tidak mengangap kalau Rin itu seseorang yang nyata, mangsutku, ia hanya menjadikan Rin sebagai alat untuk melakukan pesonnya itu.
Plot utama di anime ini adalah hanya ingin membuat penontonnya Diabetes. Dah itu aja..
Tapi aku cukup meninkamti animenya, memang tidak ada plot utama, tapi yang aku suka dari cara mereka intraksi ditambah lagi dengan suara mbk Saori Hayomi yang bikin tambah betah karena suara lembutnya.
Dari segi animasinya pun juga digarap dengan cukup baik.
Plot cerita yang unik ini Menurutku juga menjadi salah satu kelebihan dan kekurangan dari anime ini, sekali pun mengungsung konsep harem yang berbeda dari umumnya anime harem, menjadi dobrapakan bagus, namun tetap saja kalau konflik perebutan waifu pun jadi tidak ada.
Baik di alur ceritanya, maupun fans nya, hehe. Intinya anime ini ingin membuat full senyum aja, konflik dan permasalahan nyata pun belum aku temukan sampai episode 7 bahkan.
Anime ini hanya benar-benar ingin membuat para penontonnya diabetes oleh kedua karakternya.
Serta world bulidingnya pun juga sangat minim banget, bahkan aku belum melihat hanya sekedar kamar dari dua karakter tersebut.
Apa lagi karakter suport lainnya gitu, ya ok, emg focus ceritanya hanya mereka berdua gitu, tapi setidaknya sekilas muculkan karakter yang ngobrol sama mereka gitu. Bener bener dunia hanya milik mereka berdua.